Minggu, 18 Desember 2016

Sistem bilangan

Sistem Bilangan 

Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan k, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :

1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :
2. Biner (Basis 2)

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :
3. Oktal (Basis 8)

Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut :

Sabtu, 17 Desember 2016

Rangkaian alarm sederhana

Selama ini kita mungkin tidak pernah terfikirkan bahwa suatu sistem alarm tenyata bisa dibuat dengan skema rangkaian elektronika sederhana. Alarm adalah salah satu alat elektronik yang mampu menghasilkan bunyi – bunyian tertentu apabila terpicu oleh suatu stimulus.
Alarm yang rumit mampu mendeteksi stimulus yang halus berupa gerakan atau getaran tertentu sedangkan yang sederhana mungkin hanya dapat mendeteksi stimulus langsung seperti semacam saklar yang perlu dipicu secara langsung. Alarm pada jam beker juga merupakan suatu rangkaian alarm sederhana karena picuannya menggunakan timer. Jam beker analog menggunakan stimulus langsung sedangkan jam beker digital menggunakan IC counter dengan daya tertantu untuk memicu bunyi alarm.
Cara Membuat Skema Rangkaian Elektronika Sederhana pada Alarm
Untuk membuat skema rangkaian elektronika sederhana pada alarm, kita membutuhkan beberapa komponen elektronika seperti dua resistor 10 Kohm, 1 resistor 68 Kohm, beberapa kapasitor 0.01 uF, IC NE555, dan satu buah speaker 8 ohm dengan daya 0.5 watt. IC NE555 adalah suatu IC yang didesain khusus untuk keperluan pembangkit gelombang, timer, dan multivibrator. Skema rangkaian alarm dengan IC 555 diatas pada dasarnya adalah rangkaian multivibrator astabil dengan frekuensi kerja pada range frekuensi audio, dimana output multivibrator astabil 555 tersebut dihubungkan ke loud speaker untuk menghasilkan bunyi. Rangkaian alarm diatas dilengkapi dengan jalur kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol waktu aktif alarm IC 555 tersebut.
Rangkaian alarm sederhana
Pada dasarnya jalur kontrol alarm tersebut adalah pin RESET dari IC NE555, alarm akan aktif bila jalur kontrol tersebut diberikan logika HIGH dan akan OFF bila jalur kontrol ini diberikan logika LOW. Jalur kontrol alarm dengan IC NE555 diatas dipasang sebuah resistor Pull Down yang berfungsi untuk menjaga status pin reset IC NE555 selalu dalam logika LOW pada saat jalur kontrol tidak terhubung atau mengambang. Pada prakteknya, rangkaian sederhana ini sangat aplikatif. Kita tinggal mengatur limit switch dari jalur kontrol alarm tersebut akan dipasang dimana. Kita bisa memasang limit switch alarm ini di pintu dan pintu yang terbuka akan membuka jalur limit switch ini sehingga jalur kontrol mendapat logika HIGH dan speaker akan berbunyi. Skema rangkaian elektronika sederhana ini juga bisa digunakanpada aplikasi yang lain.

Jumat, 16 Desember 2016

Rangkaian Timer menggunakan ic 555

Rangkaian Timer adalah rangkaian elektronika yang digunakan sebagai multivibrator atau pembangkit frekuensi dimana nantinya kita dapat mengendalikan waktu untuk nyala ataupun mati. IC NE555 yang digunakan merupakan IC pewaktu atau timer. Rangkaian ini dipakai untuk menentukan jumlah waktu tunda dengan sangat tepat, tidak seperti op amp 741 yang hanya mampu memberikan tegangan output tinggi atau rendah.  Didalam dunia elektronika sendiri, timer banyak digunakan sebagai pembuat jam digital. Di pasaran sendiri telah banyak sekali komponen elektronika berupa IC yang dapat digunakan langsung sebagai timer. Contoh yang paling sederhana adalah IC LM555 dan sejenisnya namun kita tetap harus membutuhkan komponen tambahan. Tetapi kali ini saya akan membuat rangkaian timer dengan menggunakna transistor. Besarnya nilai timer didapat dari 1 RC. Transistor nantinya akan berfungsi sebagai saklar.
Rangkaian timer menggunakan  ic 555

Keterangan :
  • S1 digunakan untuk set/reset timer
  • R5 digunakan untuk mengatur waktu timer yang di inginkan
Aplikasi dari IC timer 555 ini sangat beragam, salah satunya rangkaian Timer 10 Menit dengan IC 555. Rangkaian Timer 10 Menit ini menggunakan IC NE555 yang di set menjadi monostabil multivibrator. Pengaturan waktu dari Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555ini diatur oleh konfigurasi C2, R4 dan R5. Semakin besar nilai C2 pada Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555 ini maka waktu aktif timer akan semakin lama. Nilai hambatan total antara R4 dan R5 juga menentukan aktifnya Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555 ini, dimana semakin besar nilainya maka semakin lama juga waktu aktifnya. Inti pengaturan aktifnya timer di tentukan dari waktu pengisian C2 pada Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555. Sehingga dengan nilai C2 tetap maka dengan waktu timing pada Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555 ini dapat di atur dengan mengubah nilai resistansi R4+R5. Indikator aktifnya timer pada Rangkaian Timer 10 menit dengan IC 555 ini menggunakan LED D2 dan D3 yang hanya akan menyala salah satu saja untuk mengidentifikasikan timer aktif dan timer belum terpenuhi.
Dari gambar rangkaian timer 10 menit menggunakan IC time NE555 cukup sederhana dan mudah untukdibuat. Tingkat keberhasilan dalam membuat timer dengan gambar rangkaian timer 10 menit dengan IC NE 555 diatas sangat tinggi, semoga artikel sederhana ini dapat membantu dan selamat membuat timer dengan IC 555.

Kamis, 15 Desember 2016

Rangkaian Flip-Flop sederhana

Pengertian Flip-Flop 
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger).  Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

Cara membuat rangkaian Flip-Flop
  1.  Kita harus membuat layout rangkaianya terlebih dahulu. membuat layout rangkaian bisa menggunakan aplikasi seperti circuit wizard . pcb wizard dll
  2. setelah layout rangkaian sudah jadi selanjutnya kita gosok printan hasil layout ke pcb
  3. setelah layout tertempel dengan pcb selanjutnya kita masuk ke tahap pelarutan pcb menggunakan bahan kimia FeCl3 (Feritklorit)

Gambar rangkaian skematik Flip-Flop
Bahan pembuatan rangkaian Flip-Flop
  1. LED EMITING DIODE (LED)
  2. 2 Resistor 470 ohm
  3. 2 Resistor 100 kilo ohm 
  4. 2 Transistor 2N3904
  5. 2 Capasitor 10uF
  6. Baterai 9V
Langkah-langkah merakit 
  1. Setelah pcb dibuat rangkailah komponen-komponen yang ada
  2. solder lah rangkaian seperti resistor dll di pcb yang sudah di bor 
  3. setelah di solder cek rangkaian dengan multimeter apakah ada yang nge short atau tidak.
  4. setelah prosedur tersebut sudah di lakukan cek lah rangkaian menggunakan baterai 9v 
rangkaian akan bekerja / berhasil ketika lampu hidup nya bergantian antara LED 1 dan LED 2


Rabu, 14 Desember 2016

pengertian gerbang-gerbang logika dan simblnya

Pengertian Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya


Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar dan Simbolnya

Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu :
  1. Gerbang AND
  2. Gerbang OR
  3. Gerbang NOT
  4. Gerbang NAND
  5. Gerbang NOR
  6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
  7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
  • HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
  • TRUE (benar) dan FALSE (salah)
  • ON (Hidup) dan OFF (Mati)
  • 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic),  maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel Kebenarannya.

Gerbang AND (AND Gate)

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)







Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)





Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)  

Gerbang NAND (NAND Gate)

Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate) 

Gerbang NOR (NOR Gate)

Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate) 

Gerbang X-OR (X-OR Gate)

X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)